Aku, pukul 11 malam masih terjaga. Sibuk berpikir, kepada siapa aku harus mencoba untuk bercerita? Tak menyangka, bahwa kelak aku akan bertemu pada hari-hari yang seperti ini. Hari dimana aku sungguh merasa tidak ada lagi hal-hal yang patut kuceritakan. Bukan tak ada dalam makna sebenarnya. Tak ada, hanya karena aku tak mengerti; apa yang sebenarnya sedang terjadi. . Wajar bukan jika aku merasa tak ada lagi yang patut kuceritakan? Jika memahaminya saja, aku tidak bisa, bagaimana akan kuceritakan semuanya?
Satu hal yang ku pelajari dari jingga dikala senja adalah walaupun indahnya hanya sementara, namun setidaknya ia tetap konsisten terhadap kehadirannya.