Saat aku merasa hariku begitu berat, ku dongakkan kepalaku ke atas, ku tatap langit yang begitu luas, ku perhatikan sekelilingku. Lalu, ku pejamkan mataku. Ku tarik nafas dalam-dalam, dengan perlahan. Dan setelahnya, dengan perlahan pula, ku buka mata ini, dan ku hembuskan nafas, dengan sangat hati-hati. Sangat-hati-hati. Sehingga setelah melakukannya, aku kembali tersadar, betapa besar nikmat hidup yang telah diberikan oleh Nya . Kenyataan bahwa sampai detik ini aku masih diijinkan untuk bisa bernafas, untuk dapat melihat ciptaan Nya yang sangat indah, adalah kenyataan yang sangat menamparku. Aku percaya bahwa Tuhanku Maha Besar, Dia Maha Segalanya. Langit yang begitu luas Dia hamparkan sebagai atap untuk bernaung bagi umatNya. Dia ciptakan manusia dengan berbagai macam, agar kita, umat manusia bisa saling mengenal dan menjadi kaya karena keanekaragamanNya. Dia ciptakan hawa dari tulang rusuk adam, agar adam tidak sendirian. Lalu Dia berikan keturunan. Sungguh, Maha Besar Tuhank...
Satu hal yang ku pelajari dari jingga dikala senja adalah walaupun indahnya hanya sementara, namun setidaknya ia tetap konsisten terhadap kehadirannya.