Langsung ke konten utama

Sebuah untaian kata.

Saat aku merasa hariku begitu berat, ku dongakkan kepalaku ke atas, ku tatap langit yang begitu luas, ku perhatikan sekelilingku. Lalu, ku pejamkan mataku. Ku tarik nafas dalam-dalam, dengan perlahan. Dan setelahnya, dengan perlahan pula, ku buka mata ini, dan ku hembuskan nafas, dengan sangat hati-hati. Sangat-hati-hati. Sehingga setelah melakukannya, aku kembali tersadar, betapa besar nikmat hidup yang telah diberikan oleh Nya . Kenyataan bahwa sampai detik ini aku masih diijinkan untuk bisa bernafas,  untuk dapat melihat ciptaan Nya yang sangat indah, adalah kenyataan yang sangat menamparku.

Aku percaya bahwa Tuhanku Maha Besar, Dia Maha Segalanya. Langit yang begitu luas Dia hamparkan sebagai atap untuk bernaung bagi umatNya. Dia ciptakan manusia dengan berbagai macam, agar kita, umat manusia bisa saling mengenal dan menjadi kaya karena keanekaragamanNya. Dia ciptakan hawa dari tulang rusuk adam, agar adam tidak sendirian. Lalu Dia berikan keturunan. Sungguh, Maha Besar Tuhanku.
Bahkan, saat aku mulai ragu akan diri ini, Dia timbulkan rasa percaya diri yang datang dari berbagai sumber yang tak dikira. Dia kobarkan kembali semangatku. Dia tumbuhkan kembali rasa percayaku, akan rencana Nya .

Meski terasa berat, aku yakin, bahwa suatu saat akan ada hari indah yang membuatku lupa akan beratnya hari-hari ini. Aku yakin, Dia adil dalam segalanya. Dia berikan aku waktu untuk menanam hari ini, dan esok, entah kapanpun itu, aku percaya, Dia juga akan berikan aku waktu untuk memetik hasil dari apa yang aku tanam .

Mungkin memang benar, kali ini, hari-hariku terasa begitu berat. Masalah demi masalah yang ku hadapi terlihat besar. Namun aku ingat, sebesar apapun masalahku, Tuhanku, jauh lebih besar dari itu semua.

Jakarta, 30 januari 2018.

- Jingga, wanita yang sedang mencoba memotivasi dan menyadarkan dirinya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jingga dan senja, adalah kolaborasi yang sempurna.

Kamu tahu jingga? Iya,  jingga adalah warna yang ceria. Warna yang melambangkan kehangatan, kenyamanan dan persahabatan. Setidaknya begitulah arti jingga bagi kebanyakan orang. Namun bagiku,  jingga lebih lengkap dari itu. . . . Dalam jingga,  aku tidak hanya melihat beribu keceriaan, namun juga sejuta senyuman. Olehnya,  orang yang memperhatikannya,  ia tarik kedalam kebahagian, ia ajarkan caranya memberikan senyuman. Perihal kehangatan dan kenyamanan,  jingga dan senja memang juara.  Warna merah yang bercampur kuning itu,  mampu menghipnotisku. Membuatku merasa nyaman dan tentram ketika menikmatinya. Sedangkan tentang tersahabatan, jingga memang sudah lama bersahabat denganku. Dari sebelum aku tahu,  apa sebenarnya jingga itu. ... Berbeda dengan jingga,  senja memiliki arti yang begitu luas bagi orang-orang. Ada yang menilainya romantis,  melankolis, juga puitis. ... Senja,  adalah penghantar dari siang menuju malam...

Last Meeting Theory

  Last Meeting Theory   Kata orang, kita tidak akan pernah tahu kapan sebuah pertemuan akan menjadi yang terakhir kalinya. Theori itu seolah menampar kehidupanku satu per satu. Ia, pertemuan terakhir- tak pernah datang dengan aba-aba, tetapi ia datang selayaknya hari biasa, -yang kemudian menjadi penyesalan yang luar biasa .       Bagian Satu, Mama. Tahun lalu, saat Ramadhan aku pulang. Ku pikir, itu akan cukup untuk menggantikan momen lebaran.   Ku pikir, tiga hari menghabiskan waktu bersama akan cukup untuk mengisi rindu. Ku tawari dia ini dan itu, namun ia tak mau. Ku turuti maunya, lalu kembali pulang -ke rantauan, sambil membawa ijin akan sebuah hobi, yang tadinya tak ia percayai.                             Andai aku tahu bahwa itu lebaran terakhir bersamanya,       ...

Penggalan kalimat.

Pagi ini hujan mengguyur jakarta, membuat manusia-manusia yang begitu cinta kepada kasurnya merasa enggan meninggalkan sang kasur sendirian. . . . . Hari ini jakarta hujan ? tak apa , asal jangan ada hujan dipipimu . . . . Kepada kamu yang merasa tak asing dengan kalimat tersebut, ya, itu kalimat yang terselip disela-sela ruang perbincangan kita. Kamu tahu? Menulis penggalan kalimat tentang kamu adalah favorite ku. Ini bukan berarti aku senang menuliskan apa yang ada di ruang perbincangan kita dan lalu membagikannya. Bukan. Yang ku maksud adalah, memasukanmu kedalam tulisanku. Baik menjadi inspirasi, ataupun memang sedang menguliti kamu dalam tulisan itu. Dan aku suka yang terakhir. Sangat suka. . . . Kalimat demi kalimat mengalir begitu deras layaknya aliran air dari sungai yang besar . Deras sekali . ' Itulah yang terjadi jika aku sedang mengulitimu dalam tulisanku. . . . Aku suka menulis, dan kamu. Jadi mungkin itu alasan mengapa aku suka me...