Tiga tahun lebih kita berteman, sering berbagi dan bertukar pikiran. Kau menceritakan masalahmu, pun begitu pula denganku, aku tak ragu menceritakan masalah dan isi kepalaku kepadamu. Bagimu, aku orang yang teramat-sangat serius dengan masa depan. Orang yang selalu mengaitkan apa yang kita lakukan sekarang, dengan imbasnya ke masa depan nanti. Orang yang membosankan jika berbicara topik serius, dan orang yang mempunyai tingkat kebaperan yang sangat tinggi. Membosankan.. Ya, itulah kata yang sering keluar dari mulutmu jika kita berbicara tentang angan dan mimpi. Terlebih jika kita berbicara tentang pendidikan. Seperti yang kamu tahu, aku adalah wanita kecil yang hidup dengan mimpi dan cita-cita yang begitu tinggi. Namun, salahkah hal tersebut? bukankah semua orang boleh bermimpi? Apalagi hanya bermimpi agar kelak bisa menjadi wanita yang berpendidikan. Wahai teman, ketahuilah. Bahwa bagi sebagian orang mimpiku tidaklah berarti apa-apa. Bersek...
Satu hal yang ku pelajari dari jingga dikala senja adalah walaupun indahnya hanya sementara, namun setidaknya ia tetap konsisten terhadap kehadirannya.