Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Bagian Dua : Angin Malam.

. . . . Apa yang akan kamu lakukan jika rindu namun belum waktunya untuk bertemu? . . Kepada kamu yang entah membaca ini atau tidak. Aku yakin kamu tahu bahwa kamulah yang aku rindu. Bagaimana tidak? Aku sering menyampaikan itu akhir-akhir ini. Tapi selain kamu, ada juga beberapa orang yang ku rindukan. Mama misalnya.. Entah mengapa aku tiba-tiba menjadi cengeng jika membahasnya. . . Aku tahu, rinduku receh. Tak mengerti apa yang harus dilakukan jika berjumpa, tapi selalu berkeinginan untuk segera bersua. . . Hari ini, aku mati-matian memendam rindu pada semua hal-hal yang aku rindukan. Kamu, mama, suasana rumah, dan ocehan yang hampir setiap hari selalu ku terima. Aku menguburnya dalam sebuah mimpi indah. Ya.. aku habiskan hariku dengan tidur. Berharap salah satunya akan datang dalam mimpi, dan memberi ku obat akan kerinduan. Dan benar saja, aku memimpikan keseharianku saat dirumah. Tapi sialnya, bukan obat yg ku dapatkan. Melainkan perasaan rindu yang kian mendalam. Lal...

Bagian Satu : Aku Sedang Merindu

. . . . Langit sore mulai terlihat, goresan-goresan warna jingga mulai memenuhi hamparan langit. Si biru mulai tenggelam, hilang dan tergantikan oleh sekumpulan warna ciri khas dari sore (re : merah, kuning dan jingga tentunya). ' Sore ini, langit jakarta tak begitu cerah. Cahaya kekuningan itu, sudah beberapa hari tak mengkhiasi langit sore di jakarta. Dan aku mulai merindu, tapi yang lucu, rindu itu tertuju kepada kamu .

Penggalan kalimat.

Pagi ini hujan mengguyur jakarta, membuat manusia-manusia yang begitu cinta kepada kasurnya merasa enggan meninggalkan sang kasur sendirian. . . . . Hari ini jakarta hujan ? tak apa , asal jangan ada hujan dipipimu . . . . Kepada kamu yang merasa tak asing dengan kalimat tersebut, ya, itu kalimat yang terselip disela-sela ruang perbincangan kita. Kamu tahu? Menulis penggalan kalimat tentang kamu adalah favorite ku. Ini bukan berarti aku senang menuliskan apa yang ada di ruang perbincangan kita dan lalu membagikannya. Bukan. Yang ku maksud adalah, memasukanmu kedalam tulisanku. Baik menjadi inspirasi, ataupun memang sedang menguliti kamu dalam tulisan itu. Dan aku suka yang terakhir. Sangat suka. . . . Kalimat demi kalimat mengalir begitu deras layaknya aliran air dari sungai yang besar . Deras sekali . ' Itulah yang terjadi jika aku sedang mengulitimu dalam tulisanku. . . . Aku suka menulis, dan kamu. Jadi mungkin itu alasan mengapa aku suka me...