Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Rumah dan Pulang

Alasan terbesar mengapa aku rindu pulang adalah karena kamu  si rumah itu, tempatku merebah dan bercerita tentang betapa menyebalkannya dunia. Namun karena kamu si rumah itu, kamu memberiku alasan mengapa aku harus bahagia. Karena tak ingin rasanya, ku bawa segala kesungkaran dan kesusahan pada rumah yang selama ini menjadi tempat bernaung banyak jiwa. Teruntuk rumah yang penuh cinta dan kasih sayang, percayalah, entah pada titik dimana kamu menunjukan cinta dan kasih sayangmu pada jiwa-jiwa dalam rumah itu, kamu juga harus lebih sering-sering menunjukkannya pada dirimu. Jangan jadikan kami sebagai prioritasmu, tapi jadikanlah dirimu sebagai prioritas atas semua itu. Teruntuk rumah penuh cinta dan kasih sayang, mungkin langkah yang ku ambil pernah menyakitimu. Tapi percayalah, itu semua semata-mata karena aku tak ingin menaruh begitu banyak beban kepadamu. Cukup kau menggotong beban-beban yang selama ini menjadi prioritas dan tanggunganmu. Aku, hanya akan berusaha untuk tida...

Hal yang seharusnya kamu tahu

"sejatinya, tidak ada orang yang terbiasa dengan kesendirian" . Aku, mungkin memang betul aku adalah orang paling masa bodo dengan keadaan semacam dengan siapa aku bertemu. Dan mungkin, memang betul jika dihadapan kalian aku selalu menerima keadaan dimana aku harus seorang diri. Tiada yang salah dari kedua pernyataan tersebut. Tapi tahukah kamu, bahwa sesering apapun aku disini sendiri, mengurus kebutuhanku sendiri dan menghabiskan waktu diluar jam kerjaku sendiri, aku tidak akan pernah menjadi seseorang yang terbiasa dengan kesendirian. Akan selalu ada hari-hari dimana aku merasa nyaman dengan kesendirian ini, tapi juga akan ada waktu dimana aku merasakan sepi, dan butuh untuk ditemani. . Iya, aku paham betul bahwa kalian tidak ada kewajiban untuk selalu menemaniku. Dan aku pun tidak meminta kalian untuk selalu menemaniku. Karena aku tahu, bahwa kita, masing-masing dari kita memiliki kehidupannya masing-masing. Kamu dengan duniamu, dan aku dengan duniaku. ...

Goresan pena

Jakarta, 31 maret 2019. Tahun kedua di part merantau yg kedua kalinya. Haha . Part kedua.. macam film terkenal yg naik daun lalu membuat bagian² lainnya. Merantau kali ini kalau di ingat², sebenarnya saya merasa bahwa kali ini adalah merantau yg sesungguhnya. Bagaimana tidak? Saya pernah berfikir bahwa merantau kali ini akan jauh lebih mudah dari sebelumnya. Karena saya fikir saya punya tempat untuk bernaung. Tidak perlu saya memikirkan biaya kost, bagaimana atur keuangan untuk makan dan transportasi, atau hal² serupa. Karena saya punya tempat bernaung, dan saya punya tempat bergantung. Begitu pikir saya dahulu. Dan ternyata, semua jauh dari perkiraan saya. Saya lupa, bahwa dari dulu saya tidak pernah membiarkan diri saya untuk menggantungkan diri pada orang lain. Sebab saya tahu, pasti akan sakit rasanya. Dan benar saja, kejadian demi kejadian terjadi. Dan saya ditinggalkan sendiri. Dengan keadaan yg benar² saya benci, saya dibiarkan sendiri. Menjadi seorang y...