Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

take me out of my unknown space

U know, it's rude if I say I have no friends. I ever have it. More than 1. And it's makes me feel enough. For that time. Even sometimes I used to think bout the others. Wasting my time to reach something not important. Or hurts my friend just cause my behavior. I still feels blessed to have they're. I'm reckless. I'm careless. I've bad habits, and also bad behavior. I'm strange. So that's why, I always put myself in my 'unknown space'. But u know what, sometimes it's feels lonely in my unknown space. So thank you to keep me away of my unknown space. Suddenly, I miss that. I miss when I   be normal, and crying in front of person. When I be normal, and feels okay if someone broken my high wall. Be normal, and let my shoulder to have a rest. Be normal, and tell anyone about anything that I feel. I miss that time. But I know. I already passed that time. And can't go back. 

I do

Hi, how's your day? How's life? By the way, do you ever feel so lonely in a day?  It's feels like u don't have anything in this world. Feel bored with life. A real life or ur dream life. And also social media.

Day 7 - Hi, I'm give up

It's not about anything, just about my blog. At first I challenge myself to writing everyday, but I can't. Too much things in my mind, and I can't tell anyone about it. Cause it's so weird.  So, I give up. I just write if I miss telling about what I feel. But I will still writing. See u

Day 6 - Hi Nineteen!

It was a good day. Thanks for everything. Thanks for survive until this time. Thanks for be a good person. Thanks for be a strong woman. And thanks for trying of everything that u never done before. And start from now, we need be better than before, ok? I know, we already did a good thing. We did it! But yeah, we are grow up everyday. That's why we need to be better. Not better than anyone, but better than the old of us. Listen, I'm on my way to accept anything about us. So that's why everything looks so great for now. Even when I know that your time is near, I'm not afraid of it anymore. I want we be best friend.  And now I'm not judging you again. Everything comes from my mind. So that's not your fault. So, please.. hold on.. Little longer.. Cause I know, I'm on my way to peace with anything.. I'm on my way to have a more of self love. And I'm on my way, to believe that I'm pretty, no matter what everyone think about me. And I know, someday I...

It's day 4 - Fly and Fall

Sesaat tadi aku merasa terbang, jauh menyusuri langit biru yang terlihat indah. Terbang bersama kupu-kupu diperutku. Dia, kupu-kupu itu menimbulkan rasa aneh yang ku pikir baru kali ini aku merasakannya. Tergelitik? Geli? Ya, mungkin perasaan semacam itu.. Perasaan aneh yang membuatku bahagia dan terus senyum-senyum selama tadi aku terbang. Rasanya aku ingin menghitung berapa kupu-kupu yang ada diperutku ini. Sungguh. Aku menduga itu lebih dari 10.  100? 200? Terasa sangat lebih banyak dari itu. Tapi sayangnya, tak lama tadi mereka pergi. Tepat 10 atau 20 menit sebelum aku menuliskan ini.  Mereka pergi dan meninggalkan rasa sakit di dada. Rasa yang membuatku kesulitan bernafas untuk beberapa waktu lalu.  Rasa sakit itu masih ada, dada ini masih seperti terluka. Tapi aku tak tahu dimana. Sakitnya tak bisa ditebak dan tak bisa dicari. Hanya bisa dirasa. Karena kupu-kupu itu telah pergi, sekarang aku tak mampu terbang lagi. Jadi sepertinya, aku terbang tadi karena ada mereka...

Day 3 - I hate to be a moody person

21.56 Aku benci, sifat moody ini. Hanya perkara lelah, ngantuk yang tak kunjung usai, dan pekerjaan tak kunjung selesai, aku menjadi sangat-sangat tidak bersahabat dengan moodku. Sejatinya, tidak hanya perkara itu. Sejatinya, yang benar-benar mempengaruhi adalah ekspetasiku. Lagi-lagi, sungguh aku sangat tidak bisa berteman dengan apa yang ada di bayangku. Ini sebabnya aku tak suka merencanakan akan sesuatu, aku sangat tidak bisa me-ngerem imajinasiku, yang pada akhirnya melahirkan beribu bayang akan hal-hal yang belum pasti. Dan jika itu hancur, hancur pula perasaanku. Oh aku. Benar-benar aneh, sungguh aku bisa menjadi begitu hanya karena sebuah imajinasi? Sungguh, tak dapat ku mengerti. - Aku, si pengimajinasi yang sungguh tak terkendali

Day Xxx2 - Aku Kembali

September 08, 2020. Aku kembali. Setelah sempat memutuskan akan sering-sering berkunjung ketempat ternyaman ini, aku bak orang yang lupa ingatan, menghilang begitu saja. Aku yang menantang diri untuk kembali menyelami tiap untaian kata agar aku bisa berenang dengan hikmat didalamnya. Aku yang menantang diri untuk selalu bercerita tentang hari-hari dan mencoba jujur pada diri. Namun aku pula, yang lagi dan lagi menutup segala celah dan kembali mengubur segala perasaan yang dirasa. Bukan aku ingin lari. Bukan pula aku ingin menjadi seseorang yang abai terhadap perasaannya. Hanya saja, aku tak menemukan rasa itu. Rasa ingin menyelami diri dalam segala untaian kata. Rasa dimana aku merasa nikmat saat bercerita. Dan rasa dimana, aku merasa disinilah tempat terindah. Saat ini, berdiam dan mencoba menerima adalah hal-hal yang sedang aku lakukan. Aku masih tidak terlalu menyukainya. Namun aku paksakan diri ini untuk suka. Dan pada akhirnya, disinilah aku.. Rindu kepada sajak-sajak yang mampu m...

Mempuisikanmu.

Kamu pernah bertanya, pada bagian apa aku mencintaimu. I love every piece of you.. Jawabku. Gombal.. Itu adalah kata-kata mu yang pertama kali keluar - dari-ruang-obrolan-kita- setelah membaca jawabanku. Hehe. Seketika aku tersadar. Bahwa mungkin, aku telah menjadi wanita yang sangat gombal yang pernah kamu temui. .. Tapi sayang, Percayakah kau jika ku bilang itu bukan sekedar gombalan? . . . Aku,  sangat serius dengan kata-kata ku. . . . Aku telah dan sedang jatuh cinta,  pada setiap bagian yang ada pada dirimu. . . . Kamu,  sifatmu,  cara berpikirmu, kekurangan dan kelebihanmu,  adalah paket terlengkap yang sangat ku cinta. . . . Aku sangat cinta padamu, melebihi kata-kata yang mampu ku ungkapkan.. . . . Aku-jatuh-cinta-padamu-sayang.. Pada matamu, dan bagaimana cara kau memandang ku. Pada suaramu,  yang selalu terniang di kepalaku. Pada senyummu,  yang tak pernah gagal mengalihkan duniaku. Dan pada bahumu,  tempat terny...

Rindu

Hari ini, aku melihat seorang teman menangis tersendu-sendu dikarenakan sebuah rindu. Rindu yang seperti apa yang ia miliki? Hingga sampai membuatnya menangis dengan sebegitunya? Mungkin, rindu yang telah sampai pada batas kemampuannya. Atau mungkin rindu yang sudah sangat menginginkan sebuah temu. Aku kurang tahu.. Yang ku tahu adalah bagaimana ia menangis. Air matanya seolah mampu menjelaskan, betapa menyiksanya sebuah rindu yang tidak dapat langsung berujung pada temu. Rindu. Sebuah rasa penuh makna. Didalamnya kadang aku merasakan sebuah kebahagiaan, namun juga kadang, ada beberapa kesedihan. Mungkin itu juga yang temanku rasakan saat ia merindu. Kamu tahu? Terkadang manusia itu lucu.. Tiap hari atau seminggu sekali bertemu, bertukar cerita, berbagi pengalaman, makan siang bersama, tapi pada malam harinya atau hari berikutnya, ia tetap merindu.. Seperti temanku. Ia bilang, ia merindu. Rindu pada ibu, pada suasana rumah, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Juga, pada yang ...

Day 1 - Aku menulis

Halo, aku kembali mendatangi tempat ini. Tempat persembunyian terbaik dari segala tempat yang ada di bumi. Tempat dimana aku boleh bercerita, bernostalgia, dan menuangkan hal-hal lainnya yang kusuka. Hehe tenang, kali ini, tiada lagi sajak-sajak receh yang ku tuliskan seperti biasanya. Tentang dia, manusia tanpa nama yang selalu kusebut-sebut dalam tiap sajak yang ku unggah. Atau tiada lagi tulisan yang sengaja ku tuangkan dengan tujuan memutar-mutar makna yang akan tersampaikan. Mulai hari ini, entah sampai kapan-waktu yang belum ditentukan- aku ingin kembali menulis. Mencoba jujur pada perasaan, dan menyampaikannya melalui tulisan. Dan pada akhirnya malam ini, aku menulis.

Pahami

Aku, pukul 11 malam masih terjaga. Sibuk berpikir, kepada siapa aku harus mencoba untuk bercerita? Tak menyangka, bahwa kelak aku akan bertemu pada hari-hari yang seperti ini. Hari dimana aku sungguh merasa tidak ada lagi hal-hal yang patut kuceritakan. Bukan tak ada dalam makna sebenarnya. Tak ada, hanya karena aku tak mengerti; apa yang sebenarnya sedang terjadi. . Wajar bukan jika aku merasa tak ada lagi yang patut kuceritakan? Jika memahaminya saja, aku tidak bisa, bagaimana akan kuceritakan semuanya?