Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Hi, Nineteen!!

Ini seperti menjadi sebuah kebiasaan, Aku berlari ke dunia ini di setiap bertambahnya umurku. Bertambahnya angka pada umurku, namun berarti berkurangnya sisa hidupku. Begitu bukan? Aku tak ingat betul tentang apa yang ku tuangkan tahun lalu, tak ingat juga, apa ia masih di publikasikan di blog ini atau sudah masuk ke dalam draf-ku tak ingat bukan berarti mereka tak spesial, hanya saja, Aku terlalu pelupa untuk kembali mengingat kejadian lampau, itu sebabnya mengapa Aku suka menuliskan perasaanku. Jadi, jika aku ingat hal kecil pada kalian, artinya kalian jauh lebih dari pada spesial. Hari ini aku tepat berumur 23 tahun, umur yang tak begitu tua namun juga tak lagi muda. Di umur ini pada akhirnya aku memulai apa yang seharusnya aku sudah mulai dari beberapa tahun yang lalu. Bimbang berkepanjangan, rasa malas yang secara tak sengaja ku Agungkan, akhirnya mereka semua musnah dan berakhir pada 1 keputusan. Yap!!! Akhirnya aku berhasil membujuk diri ini untuk kembali melanjutkan sekolahku!!...

On One Day

Tepat pukul 6 sore ku ayunkan jari-jariku diatas keyboard, berusaha memilih judul yang tepat,  untuk nantinya memancingku dalam menggambarkan apa yang ingin ku tulis kali ini. Apakah kalian begitu? lebih dahulu menulis judul, baru menuliskan uraian ceritanya? Aku, kadang-kadang begitu. Meski tak jarang terkadang judulnya pun Aku ubah lagi. '' On One day, while I'm standing in my room, just with me and myself. Yah... Itu kiranya gambaran ceritaku kali ini. Aku berhasil keluar.. (lagi) Dari tempat-tempat yang menurutku terlalu mengambil ruang privasiku. Menurutku.. belum berarti tempat-tempat itu benar-benar mengambil ruang privasiku. Karena terkadang, manusia hanya terlalu merasa bukan? ' Aku sedikit bingung, tentang apa yang ku rasa setelah melakukan ini. Seharusnya, Aku bahagia bukan? Tapi mengapa hatiku begitu sendu, seakan ingin menangis, dan begitu sesak, seakan ingin berteriak. Ada malam-malam dimana Aku mengahabiskan waktu untuk terus berfikir,  sampai kapan Aku m...

02.01

Tetiba aku mengingat hal-hal yang ingin ku tuliskan tadi, sewaktu ku sedang bebenah sambil tenggelam dalam lamunan. . Tulisan ini  dari Aku, dan untuk Aku. Tapi Aku tak keberatan, jika Kamu ingin membacanya juga. Semoga rasa yang ingin Ku tuangkan akan tersampaikan. Selamat membaca. . Halo, manusia kuat dan hebat. Terimakasih telah bertahan sampai dititik ini. Terimakasih telah tumbuh dan berkembang sampai saat ini. Terimakasih telah mau berjuang dan belajar. Terimakasih pula, karena secara sadar ataupun tidak, saat ini kamu sudah lebih dewasa dari sebelumnyađź–¤ Terimakasih karena kamu sudah tidak lagi membandingkan dirimu dengan orang lain. Terimakasih karena sudah sadar bahwa kamu special dan tidak perlu disamakan dengan orang lain. Terimakasih karena selalu berusaha menjadi sosok yang lebih baik dari kemarin, bukan dari orang lain. . Terimakasih atas segalanya. . Kamu harus tahu, kamu layak untuk dibanggakan. Atas segala usaha dan proses yang kamu jalani, kamu berhak bahagia. . T...

Waktu Silih berganti, Dia pun Kelak Akan Pergi

  Bagaimana? apa sudah cukup galau saat membaca judulnya? hehe Tenang saja, tulisan ini dibuat bukan untuk membuatmu galau atau menjadi sedih. Melainkan sebaliknya. Tulisan ini dibuat untuk membuatmu menjadi sadar akan hal yang sebenarnya terjadi. Sejujurnya, bukan hanya Kamu. Tapi juga Aku, dan orang-orang yang sama seperti Kita. Sama dalam hal apa? sama dalam hal menyalahkan diri sendiri. Aku tahu disana kamu pasti pernah meluangkan waktu untuk berfikir; "Apa salahku? mengapa Dia pergi?" "Mengapa Dia meninggalkanku?" "Mengapa tiba-tiba Dia menjauhiku?" dan hal-hal lain yang nantinya akan menimbulkan beberapa pertanyaan dan penyataan yang pada akhirnya membuatmu menyalahkan dirimu sendiri. Dengarlah, Waktu silih berganti, dan nantinya Dia pun akan pergi. Kamu harus siap pada kenyataan bahwa nantinya kamu akan ditingalkan, atau meninggalkan. Tak ada yang abadi, bahkan bayanganmu sendiri akan pergi pada waktunya, yahh.. walaupun dia akan kembali lagi juga p...

untitled

Buat orang yg susah mengekspresikan perasaan menulis adalah sebuah wadah, membacakannya adalah suatu kepuasan. Karena ia mampu menyampaikan apa yg ditulisnya dengan ekspresi yg dianggapnya tepat. Lalu perihal, darimana tulisan itu berasal. Biarlah itu menjadi rahasia sang penulis. Tidak semua penulis mau mengungkap dari mana ide tersebut tersirat. Dan saat kamu menanyakan keadaan sang penulis setelah ia membuat itu, percayalah, ia senang. Namun cobalah untuk tidak menyuruh ia berhenti bersedih. Cobalah untuk berhenti menyuruh ia sadar akan suatu hal yang sudah pasti ia tahu, bahwa itu harus ia syukuri. Ia menulis menuangkan kata-katanya bukan berarti ia sedang tidak bersyukur. Ia bersedih, itu adalah hal yang wajar. Berhenti mendikte orang lain, akan apa yang harus ia lakukan atau harus ia sadari. Jika tak bisa memahami, berdiamlah. Daripada kata-katamu menyakiti hatinya.

Read this, I hope you will be ok

 Hi, Apa kabar hari ini? Apa kabar juga Hati? Pasti mau jawab baik-baik aja kan? hehe Dengar, kamu gak harus loh jawab pertanyaan itu dengan kalimat bahwa kamu baik-baik saja. Gapapa kok kalau kamu hari ini sedang tidak baik-baik saja. Kamu itu manusia, bukan robot tanpa perasaan dan emosi. Jadi terkadang, tidak baik-baik saja itu adalah hal yang lumrah. Aku bangga loh sama kamu. Kamu hebat. Kamu keren. Kamu juga kuat. Seberapapun kamu merasa capek dan ingin udahan aja dengan semuanya, tapi kamu tetap bertahan. Tetap berjalan melanjutkan hidup seperti yang seharusnya. Kamu bisa ada dititik sekarang ini, ya karena kamu hebat. Jadi, jangan minder ya sama apapun pencapaian yang telah kamu capai sampai saat ini. Saat kamu merasa lelah, merasa capek dengan semuanya. Ingat ini; YOU ARE THE BEST. YOU CAN DO ANYTHING WITH YOUR BEST. AND I KNOW, YOU ALWAYS TRY TO DO ANYTHING WITH YOUR BEST. Terus semangat, dan jangan lupa istirahat.

Untuk Hati yang Biru

Teruntuk hati yang merasa sedang biru Tanpa lebam Tanpa benturan Dan tanpa warna Meski tanpa itu semua ia tetap merasa sangat biru Dengan sakit yang teramat Dan air mata yang selalu terhambat Biru itu tak dapat dilihat Ia tak kasat mata Namun percayalah, ia dapat dirasa. Apa yang dirasa bukan sekedar ilusi semata Ia sungguh nyata Tanpa sebab ia datang Memberi perasaan yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata Teruntuk hati yang sedang biru, Bertahanlah. Menangislah. Lepaskanlah. Dan ikhlaskanlah. Birumu hari ini mungkin akan menjadi cerah suatu hari nanti.