On One Day

Tepat pukul 6 sore ku ayunkan jari-jariku diatas keyboard,
berusaha memilih judul yang tepat, 
untuk nantinya memancingku dalam menggambarkan apa yang ingin ku tulis kali ini.

Apakah kalian begitu? lebih dahulu menulis judul, baru menuliskan uraian ceritanya?
Aku, kadang-kadang begitu.
Meski tak jarang terkadang judulnya pun Aku ubah lagi.



''



On One day, while I'm standing in my room, just with me and myself.



Yah...


Itu kiranya gambaran ceritaku kali ini.

Aku berhasil keluar.. (lagi)

Dari tempat-tempat yang menurutku terlalu mengambil ruang privasiku.

Menurutku.. belum berarti tempat-tempat itu benar-benar mengambil ruang privasiku.

Karena terkadang, manusia hanya terlalu merasa bukan?



'


Aku sedikit bingung, tentang apa yang ku rasa setelah melakukan ini.

Seharusnya, Aku bahagia bukan?

Tapi mengapa hatiku begitu sendu, seakan ingin menangis, dan begitu sesak, seakan ingin berteriak.


Ada malam-malam dimana Aku mengahabiskan waktu untuk terus berfikir, 

sampai kapan Aku mau begini?

Memaksa hidup sendiri, disaat aku sendiri tak suka kesepian.


Ada pula, malam-malam dimana Aku menghabiskan waktu untuk terus bersyukur,

Atas tempat dan ketenangan dalam ruang yang ku dapatkan.

Jadi sebenarnya apa mauku?

Apa perasaanku?



'


Aku bahagia, namun Aku sedih.

Aku gembira, namun Aku juga menangis.

Aku bersyukur, namun Aku juga terlalu banyak berfikir.

Bukankah cukup aneh pribadiku ini?


Sampai terkadang aku terlalu takut untuk dengan gamblang menunjukan perasaanku.


'

Satu hal yang pasti, Aku tak pernah takut sendiri, tapi aku takut jika aku ditinggal sendirian.


Jawa Barat, 9 Agustus 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer