Sendu

Tadi,  ku pikir cuacanya yang terasa sendu.
Malu-malu bertahan agar tetap terlihat terang,meskipun sebenarnya ia gelap.
Lalu ku juga berpikir ,  hatiku menjadi ikut tak karuan dibuatnya.

Seperti sebuah penyakit menular, dengan mudah cuaca menebarkan sendunya.

Namun setelahnya,  pada pukul 15. 00 lebih, ku lihat langit begitu terang.

"Sial. Bagaimana bisa tetiba ia menjadi terang benerang seperti itu setelah menebarkan virus sendunya padaku? ".  pekikku.

. . . 

Cuaca hari ini sungguh menyebalkan.
Sendu, dan membuatku menjadi tak karuan.

Itulah yang ada di pikiranku.

Masih,  dan terus saja menyalahkan cuaca atas sendu yang ku rasa.
Padahal, sesungguhnya, sendu itu milikku.

. . . .

Senduku yang membuat diriku menjadi begitu.
Senduku membuat cuaca terasa begitu sendu.
Senduku, menjadikan aku begitu.

Dan ternyata sendu itu, adalah cuaca hatiku.

Komentar

Postingan Populer