Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Different, would it be bad?

The hurtest part is not because we are broken, but how about the plan we made?  That sentence really wakes me up. I became silent for a while, not cause I don't feel the pain. I do feel it. More or less. But then I remember, you will not feel the pain. You will not think about it. Even think about me. There is no goodbye in our farewell. You just left because I don't give you a text. Think we're broken just cause I do nothing for our conversation. And said, I left you because I ever complained about our communication. Maybe, you just forget. About how long I waited for your text. How excited I am about our communication. Either it's just a text, a call, or a meeting. And maybe you don't know, the day I text you and tell you about how busy I am until I forget to text you a week, It's a lie. Cause, there is no day that I'm not waiting for your text. There is no day, that I'm not checking my phone, and hoping I'll see your name in the notification. And ...

Hide and Seek

 Sometimes I just wanna play hide and seek, then I hide forever. But, how long is forever? As long as we know each other? Btw, if you asked me, do I hate you? it's a kinda hard question. I wanna say yes, but I can't explain why. I wanna say no, but I think I do. It's still hurting, but at the same time, I still miss u. I still can't process what things we did, back then. But here I am, accepting everything that happened. . I have a question, is it you, the one who lemme fall for you, or is it's me, the one who wanna fall for you? You said you trying to get closer to me, but you have trouble with your confidence. But then, you leave me. You said sorry for pushing me back, but then you do it, again. . You said we never lost something that was written for ourselves, but you did even not fight for it. You don't want to fight for your feeling or you just don't wanna fight for us, or maybe for me? . You know what? Stay. Or please leave me with another reason. So I...

Ada apa sebenarnya?

 Sedikit aneh, karena malam ini Saya menuliskan tokoh yang berbeda dari sebelumnya. Saya juga tak mengerti dengan apa yang sebenarnya Saya rasa. Beberapa waktu lalu Saya menuliskan tentang Dia yang sepertinya belum usai di dalam pikiran Saya. Lalu malam ini, Saya menuliskan Anda yang nampaknya tak pernah terbayang sebelumnya. . Sebelumnya, Saya rasa begitu menyenangkan dapat mengenal Anda. Meski nampaknya semesta belum merestui untuk sebuah temu, beberapa panggilan suara dan video nampaknya sudah cukup untuk menghadirkan rasa bahagia disela-sela perbincangan kita. Anda pernah berkomentar tentang betapa putisnya saya, hanya karena Saya memposting ulang tulisan orang lain. Lalu tak diduga, malam ini Anda akan salah satu makhluk yang akan abadi di dalam tulisan Saya. . Saya hanyalah amatir, tulisan yang Saya tuangkan hanyalah apa-apa saja yang terdapat dihati, pikiran, dan nalar Saya. Jadi, nikmatilah dunia Saya. Tempat dimana Saya akan menjadi manusia yang jujur yang mencoba menuangk...

2 a.m ( Dear me; who do u love?)

Bagai sebuah kebiasaan, tengah malam aku berada disini -lagi-. Sudah pasti dengan perasaan yang tidak baik-baik saja. Untuk yang kesekian kalinya, kamu adalah hal terakhir yang ku pikirkan menjelang waktu tidurku. Hal yang terakhir, tapi bukan berarti sedari tadi ku tak memikirkannya. Notifikasi darimu adalah hal yang menyenangkan yang selalu tak sabar untuk ku buka, Menulis kata-demi-kata pada ruang obrolan kita adalah hal yang sangat menyenangkan yang ku lakukan di sela-sela kegiatanku. Jika begitu, bagaimana mungkin sedari tadi ku tak memikirkanmu? Namun biarpun begitu, aku tetap tahu apa yang seharusnya jadi prioritasku. Ya, itu adalah Aku. Aku dan diriku. 3 tahun lebih kita berpisah, tak mungkin boleh mengubah hal-hal yang sudah ku kerjakan selama 3 tahun belakangan bukan? Hal-hal tentang; bagaimana aku tak memikirkan komunikasi kita, bagaimana aku tak memikirkan rasa rindu terhadap pertemuan kita, bagaimana aku tetap bertahan untuk tidak berteman dengan mu, karena aku tahu aku be...

The Over Thinker

Pukul 11.39 saya mengetik baris pertama pada postingan kali ini. Entah akan selesai dan terbit pada pukul berapa, akan saya biarkan kalimat demi kalimat mengalir apa adanya. . . . Mungkinkah kamu akan membaca tulisan ini? Tulisan yang sepertinya tak cocok lagi disebut sajak atau puisi. Sebab, semakin hari saya semakin sadar, saya tak sepuitis itu. Semua yang tertulis hanya kalimat-kalimat yang mengalir begitu saja, yang semakin lama semakin mirip dengan sebuah cerita dari apa yang saya rasa. Mungkin akan sedikit sulit menemukan Tokoh utama dari kata kamu yang sekarang saya tuliskan disini. Dan mungkin juga, kamu sudah membaca tapi tak merasa, bahwa itu adalah kamu. Saya tak perlu meminta maaf sebab tokoh dalam sajak-sajak atau tulisan saya bukan kamu lagi bukan? Maaf, seharusnya kalimatnya begini; Saya tak perlu meminta maaf sebab tokoh dalam sajak-sajak atau tulisan saya tidak selalu kamu lagi bukan? Kamu tahu? Saya ternyata masih memiliki hati, Saya pernah jatuh hati pada pria lain. ...