Langsung ke konten utama

Ada apa sebenarnya?

 Sedikit aneh, karena malam ini Saya menuliskan tokoh yang berbeda dari sebelumnya.

Saya juga tak mengerti dengan apa yang sebenarnya Saya rasa.

Beberapa waktu lalu Saya menuliskan tentang Dia yang sepertinya belum usai di dalam pikiran Saya.

Lalu malam ini, Saya menuliskan Anda yang nampaknya tak pernah terbayang sebelumnya.

.

Sebelumnya, Saya rasa begitu menyenangkan dapat mengenal Anda.

Meski nampaknya semesta belum merestui untuk sebuah temu, beberapa panggilan suara dan video nampaknya sudah cukup untuk menghadirkan rasa bahagia disela-sela perbincangan kita.

Anda pernah berkomentar tentang betapa putisnya saya, hanya karena Saya memposting ulang tulisan orang lain.

Lalu tak diduga, malam ini Anda akan salah satu makhluk yang akan abadi di dalam tulisan Saya.

.

Saya hanyalah amatir, tulisan yang Saya tuangkan hanyalah apa-apa saja yang terdapat dihati, pikiran, dan nalar Saya.

Jadi, nikmatilah dunia Saya.

Tempat dimana Saya akan menjadi manusia yang jujur yang mencoba menuangkan segala perasaannya.

.

Agustus 2021.

Kali pertama Saya mendengar suara Anda, dan Anda mendengar suara saya.

Yup, belum genap setahun rupanya kita saling mengenal.

Belum lagi terpotong masa-masa dimana kita saling tak bertukar pesan.

Pada hari-hari dimana Saya mencoba untuk tidak mencaci Anda, yang tiba-tiba memberikan kabar bahagia namun sedikit menyedihkan untuk saya.

Pada hari-hari dimana saya terus berpikir, oh nampaknya selama ini semuanya bukan apa-apa.

Saya sudah melupakan semua kekesalan itu, percayakah Anda?

Seiring berjalannya waktu, Saya mencoba untuk tidak apa-apa.

Saya kubur rasa kecewa dalam-dalam, menguburnya dengan pemikiran; 

"dia telah berhasil menghilangkan salah satu penyebab dari rasa tidak percaya dirinya, maka seharusnya semua tidak apa-apa".

Dan terus-menerus mendorong diri ini untuk berpikir; 

"Dia pergi untuk sesuatu yang baik, mungkin memang semesta belum menakdirkan kita bertemu sebelum yang baik itu datang".

Dan sampai pada akhirnya, diri ini mampu untuk tidak menghiraukannya lagi.

.

Berapa kali pesan saya masuk dan menghilang dari DM ig anda?

Satu? atau dua?

Mungkin tiga jika ditambah dengan pesan ucapan selamat ulang tahun.

.

Pada saat pesan-pesan itu masuk, percayalah, itu adalah saat-saat Saya mengingat anda.

Saat-saat Saya rindu, dan berharap semuanya dapat seperti dulu lagi.

Namun rupanya pada saat itu memori tentang percakapan terakhir kita belum sepenuhnya Saya lupakan.

Saya masih takut bahwa hanya Saya seorang yang mengharapkan tentang kemungkinan-kemungkinan kita menjadi dekat seperti saat pertama.

Namun, sekarang, sepenuhnya Saya sudah tidak apa-apa dengan apa yang terjadi pada saat itu.

Pertemuan dapat di rencanakan kembali,

Kata-kata yang Saya tanyakan pada saat itu, dapat dijawab saat ini.

Saya benar-benar sudah tak mengapa.

Sejujurnya, waktu-waktu ketika kita berbincang melalui ruang obrolan pesan singkat, panggilan suara atau video adalah hal yang benar-benar lebih Saya pikirkan sekarang.

.

Senang rasanya bisa kembali bertukar kabar dengan Anda.

Namun tak dapat dipungkiri, Anda masih begitu abu-abu.

Dan lagi-lagi Saya takut bahwa rasa senang dan rasa-rasa lainnya hanyalah Saya sendiri saja yang merasakannya.

Bahwa sesungguhnya Saya sendirian dalam rasa bahagia dan rasa yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata ini.

.

Dengar,

Jika memang benar begitu adanya,

Bahwa hanyalah Saya sendiri disini dengan berbagai perasaan itu, 

Bisa kah kamu tinggalkan Saya saja?

Dengan atau tanpa kata-kata, keduanya sungguh tak apa.

Mungkin diawal akan terasa menyakitkan lagi,

Tapi saya yakin, berikutnya saya akan baik-baik saja.

Saya hanya tak mau terbang begitu jauh dengan kupu-kupu diperut Saya.

Kupu-kupu yang selalu hadir saat kita bertukar kabar.

Semakin jauh Saya terbang, akan semakin sakit nantinya jatuh yang Saya rasakan.

Jadi, jika benar Anda tak disini bersama Saya dengan segala macam perasaan yang ada,

Tinggalkan Saya saja.

.

Namun, jika Anda ada disini bersama Saya,

Beri tahulah Saya,

Sebab Saya dan otak Saya selalu memiliki kegiatan ditengah malam,

untuk memikirkan;

sebenarnya apakah Anda berada bersama Saya dalam perasaan ini semua?

.

Jika benar Anda merasakannya,

Saya akan lebih bahagia jika mengetahuinya, dibanding anda simpan semua diam-diam.


6 Juli 2022,

Jakarta.

Dari Saya, Matahari Jingga.

-Nb: pada saat ini di update, hanya anda yang dapat melihatnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jingga dan senja, adalah kolaborasi yang sempurna.

Kamu tahu jingga? Iya,  jingga adalah warna yang ceria. Warna yang melambangkan kehangatan, kenyamanan dan persahabatan. Setidaknya begitulah arti jingga bagi kebanyakan orang. Namun bagiku,  jingga lebih lengkap dari itu. . . . Dalam jingga,  aku tidak hanya melihat beribu keceriaan, namun juga sejuta senyuman. Olehnya,  orang yang memperhatikannya,  ia tarik kedalam kebahagian, ia ajarkan caranya memberikan senyuman. Perihal kehangatan dan kenyamanan,  jingga dan senja memang juara.  Warna merah yang bercampur kuning itu,  mampu menghipnotisku. Membuatku merasa nyaman dan tentram ketika menikmatinya. Sedangkan tentang tersahabatan, jingga memang sudah lama bersahabat denganku. Dari sebelum aku tahu,  apa sebenarnya jingga itu. ... Berbeda dengan jingga,  senja memiliki arti yang begitu luas bagi orang-orang. Ada yang menilainya romantis,  melankolis, juga puitis. ... Senja,  adalah penghantar dari siang menuju malam...

Last Meeting Theory

  Last Meeting Theory   Kata orang, kita tidak akan pernah tahu kapan sebuah pertemuan akan menjadi yang terakhir kalinya. Theori itu seolah menampar kehidupanku satu per satu. Ia, pertemuan terakhir- tak pernah datang dengan aba-aba, tetapi ia datang selayaknya hari biasa, -yang kemudian menjadi penyesalan yang luar biasa .       Bagian Satu, Mama. Tahun lalu, saat Ramadhan aku pulang. Ku pikir, itu akan cukup untuk menggantikan momen lebaran.   Ku pikir, tiga hari menghabiskan waktu bersama akan cukup untuk mengisi rindu. Ku tawari dia ini dan itu, namun ia tak mau. Ku turuti maunya, lalu kembali pulang -ke rantauan, sambil membawa ijin akan sebuah hobi, yang tadinya tak ia percayai.                             Andai aku tahu bahwa itu lebaran terakhir bersamanya,       ...

Penggalan kalimat.

Pagi ini hujan mengguyur jakarta, membuat manusia-manusia yang begitu cinta kepada kasurnya merasa enggan meninggalkan sang kasur sendirian. . . . . Hari ini jakarta hujan ? tak apa , asal jangan ada hujan dipipimu . . . . Kepada kamu yang merasa tak asing dengan kalimat tersebut, ya, itu kalimat yang terselip disela-sela ruang perbincangan kita. Kamu tahu? Menulis penggalan kalimat tentang kamu adalah favorite ku. Ini bukan berarti aku senang menuliskan apa yang ada di ruang perbincangan kita dan lalu membagikannya. Bukan. Yang ku maksud adalah, memasukanmu kedalam tulisanku. Baik menjadi inspirasi, ataupun memang sedang menguliti kamu dalam tulisan itu. Dan aku suka yang terakhir. Sangat suka. . . . Kalimat demi kalimat mengalir begitu deras layaknya aliran air dari sungai yang besar . Deras sekali . ' Itulah yang terjadi jika aku sedang mengulitimu dalam tulisanku. . . . Aku suka menulis, dan kamu. Jadi mungkin itu alasan mengapa aku suka me...